Selamat Datang !!

Mirza Adany Muktasim

Senin, 27 Desember 2010

KEBIJAKAN MONETER

1.1.  Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakn moneter juga dapat didefinisikan sebagai kebijakan yang berhubungan dengan :
a)      Pengendalian lembaga keuangan
b)      Penjualan dan pembelian secara aktif kertas- kertas berharga oleh otorita moneter sebagai usaha mempengaruhi perubahan keadaan uang.
c)      Pembelian dan penjualan positif kertas berharga sebagai usaha mempertahankan struktur bunga tertentu, stabilitas saham, atau untuk memenuhi kewajiban dan komitmen tertentu lainnya.
Sebagian ekonom yang disebut kelompok monetaris menganjurkan agar bank sentral mempertahankan pertumbuhan jumlah uang beredar pada tingkat mapan. Kelompok monetaris percaya bahwa fluktuasi jumlah uang beredar bertanggung jawab terhadap fluktuasi terbesar dalam perekonomian. Mereka berpendapat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar yang lambat dan mapan akan menghasilkan output, kesempatan kerja dan harga yang stabil.
Meskipun aturan kebijakan kelompok monetaris telah mencegah banyak fluktuasi ekonomi namun sebagian besar ekonom percaya bahwa ini bukanlah aturan kebijakan terbaik yang bisa diambil. Pertumbuhan mapan dalam jumlah uang beredar akan menstabilkan permintaan agregat hanya jika perputaran uang stabil. Tetapi kadang-kadang perekonomian mengalami guncangan, seperti pergeseran dalam permintaan uang yang menyebabkan perputaran menjadi tidak stabil. Sebagian besar ekonom percaya bahwa aturan  kebijakan perlu menentukan jumlah uang yang beredar disesuaikan dengan berbagai guncangan pada perekonomian.
1.2.  Fungsi Kebijakan Moneter
Dr. J.D. Sethi memjelaskan beberapa fungsi kebijakan moneter yaitu:
a.         Pendirian dan perluasan lembaga keuangan.
Bank sentral sebagai pemegang otoritas moneter mengusahakan agar modal ( dalam bentuk kredit) dapat sampai ke masyarakat.caranya dengan mendirikan lembaga keuangan di daerah sehingga masyarakat mempunyai akses untuk mendapat modal. Cara lainnya adalah dengan menggiring bank komersil agar memberikan pinjaman baik jangka menengah maupun panjang kepada masyarakat. Caranya bank sentral memberikan falitas rediskonto kepada bank komersial.
b.      Kebijakan suku bunga yang cocok
Suku bunga yang tinggi dapat menjadi hambatan pertumbuhan investasi swasta, terutama di Negara terbelakang. Karena ketika suku bunga tinggi maka pihak swasta tidak akan berani mengajukan pinjaman kredit apalagi ditengah kondisi ekonomi yang tidak sehat. Karenanya kebijakan suku bunga rendah sangat penting untuk merangsang investasi publik. Kebijakan suku bunga rendah adalah kebijakan uang murah. Tujuannya adalah menyediakan pinjaman publik secara murah dan menjaga pelayanan utang public tetap rendah, sehingga membantu pembiayaan pembangunan ekonomi.
Namun ada beberapa kelemahan suku bunga rendah, yaitu :
i. Merangsang pinjaman dan investasi untuk tujuan spekulatif
ii. Pertumbuhan tabungan rendah
Alternatifnya adalah bank sentral menetapkan suku bunga diskriminatif, yaitu suku bunga rendah untuk pinjaman produktif dan suku bunga tinggi untuk pinjaman tidak produktif.
c.       Manajemen utang
Manajemen utang meliputi :
i. Penerbitan obligasi pada waktu yang tepat
ii. Penstabilan harga
iii. Minimasi biaya pelayanan utang publik
Adapun tujuan pokok dari manajemen utang ini adalah “ untuk menciptakan kondisi dimana pinjaman publik dapat meningkat dari tahun ke tahun dan dalam skala yang luas tanpa memberikan kejutan pada sistemnya, dan untuk menjaga agar beban atas utang tetap rendah maka ia harus dilakukan dengan suku bunga yang rendah”.
Suku bunga rendah juga menjaga stabilitas pasar obligasi pemerintah. Dengan suku bunga rendah maka harga obligasi menjadi tinggi dan menjadi menarik bagi publik. Struktur suku bunga rendah harus tetap dipertahankan pemerintah untuk menjaga permintaan utang. Dan bila tidak ada permintaan utang, maka fungsi pokok manajemen utang adalah menciptakan permintaan tersebut.
d.      Perimbangan yang tepat antara penawaran dan permintaan uang
Keseimbangan antara penawaran dan permintaan uang tercermin dari tingkat harga. Kekurangabn persedian uang akan menghambat pertumbuhan uang sedangkan kelebihan uang akan menyebabkan inflasi.
Kenaikan permintaan uang meningkat seiring meningkatnya produksi sector pertanian dan industri, juga perubahan sektor non-uang menjadi sektor uang. Suplai uang untuk memenuhi permintaan uang untuk spekulasi sangat berbahaya karena akan menyebabkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Karena itu, otoritas moneter harus mengendalikan penggunaan uang dan kredit melalui kebijakan meneter yang tepat.
e.       Pengendalian kredit
Pengendalian kredit dilakukan untuk mempengaruhi pola investasi dan produksi di suatu Negara. Tujuan utamanya adalah mengendalikan tekanan inflasioner yang timbul didalam proses pembangunan. Adapun metode yang digunakan dalam pengendalian kredit ini meliputi metode pengendalian kredit kuantitatif dan kualitatif
1.3.  Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pertama adalah Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy) yaitu suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar. Kedua adalah Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy) yaitu suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar atau disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
a.       Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
b.      Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
c.       Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
d.      Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Tidak ada komentar: