ISLAM DAN BUDAYA
Definisi Islam
Islam ialah “Tunduk dan patuh kepada perintah orang yang memberi perintah dan kepada larangannya tanpa membantah” (Abul A’la Al-Maududi, 2001; 2). Agama kita telah diberi nama Islam karena ia berarti taat kepada Allah dan tunduk kepada perintah Nya tanpa membantah dan yang harus tunduk dan patuh terhadap Nya bukan hanya manusia tetapi juga semua yang ada di atas bumi di bawah langit serta seluruh alam semesta ini tanpa kecuali. Allah telah berfirman dalam surat Al-Isra : 44
44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Dari ayat di atas jelas disebutkan bahwa segala yang ada di bumi dan di langit, semuanya bertasbih memuji kebesaran Allah. Hal itu menunjukkan bahwa mereka semua tunduk dan patuh kepada Allah namun karena keterbatasan ilmu pengetahuan sehingga manusia tidak tahu dan tidak mengerti bagaimana semua makhluk ciptaan Allah tersebut bertasbih kepada Nya.
Mengapa agama itu dinamakan Islam?
Semua agama yang ada di dunia yang beraneka ragam coraknya itu masing-masing sudah diberi nama dengan “sesuatu” (Abul A’la Al-Maududi, 2001; 1). Ada kalanya dikaitkan dengan nama seseorang tertentu atau kepada suatu ummat tertentu dimana agama itu lahir dan berkembang. Agama Masehi umpamanya mengambil nama Isa Al-Masih, agama Buddha memakai nama pendirinya Buddha, agama Zarathustra memakai nama pendirinya Zarathustra, begitu pula dengan agama Yahudi yang lahir di tengah-tengah suatu kabilah yang terkenal dengan nama Yahuzha sehingga dinamakan agama Yahudi.
Lain halnya dengan Islam, ia tidak dikaitkan dengan seseorang tertentu dan tidak pula terhadap suatu ummat tertentu namun namanya menunjukkan suatu sifat tertentu yang dikandung oleh makna kata Islam itu sendiri. Islam adalah agama alam semesta, ia tidak diperuntukkan kepada suatu ummat tertentu tetapi kepada seluruh ummat manusia.
Ciri-ciri dominan dalam Islam
Syekh Mohammad bin Jameel Zeeno dalam bukunya “Bimbingan Islam untuk Pribadi dan Masyarakat” menyebutkan adanya beberapa ciri yang dominan dalam Islam yaitu:
1. Islam adalah Agama Tauhid, maka iman kepada pencipta alam semesta merupakan kenyataan yang bisa diterima oleh setiap akal sehat.
2. Islam agama pemersatu dan bukan pemecah belah, sebagaimana Rasulullah pernah bersabda bahwa seorang muslim dengan muslim lain itu bersaudara dan mereka itu bagaikan satu tubuh yang jika satu bagian saja yang sakit maka bagian yang lain juga ikut merasakannya.
3. Islam adalah ajaran yang mudah, jelas dan bisa dimengerti serta dapat diterapkan di segala tempat dan waktu. misalnya shalat sebagai kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang mukallaf, jika ia sakit ia bisa shalat sambil duduk dan jika tidak sanggup ia bisa sambil terlentang namun jika masih tidak sanggup, ia bisa shalat dengan cara isyarat.
4. Islam tidak memisahkan antara moril dan materil, ia memandang kehidupan ini sebagai suatu kesatuan yang meliputi keduanya.
5. Islam mengajarkan persamaan, persaudaraan sesama muslim. Hal ini bisa kita lihat ketika kita shalat jumat seminggu sekali dan shalat Ied setahun dua kali sebagai bentuk persaudaraan sesama muslim.
6. Islam tidak mengajarkan kekuasaan pendeta yang memonopoli agama, Ulama sebagai pewaris nabi mempunyai kewajiban membimbing ummat menuju kebenaran dan penengah jika terjadi perselisihan.
Definisi Budaya
Definisi budaya sebagaimana lazimnya orang banyak mendefinisikannya adalah suatu hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Cipta yaitu kemampuan akal atau pikiran manusia untuk memahami rahasia alam semesta, kemampuan ini menimbulkan ilmu pengetahuan. Rasa yaitu kemampuan panca indra untuk mengembangkan estetika atau keindahan, kemampuan ini menimbulkan karya seni. Karsa yaitu kemampuan kehendak manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup dan kebahagiaan, kemampuan ini menimbulkan kehidupan susila dan beragama (I Wayan Badrika, 2000; 44)
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang komplek yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan segala kecakapan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebanyakan orang salah memberi pengertian ataupun sering tertukar antara istilah kebudayaan dan peradaban. Soemardjan menganggap peradaban itu sebagai kebudayaan masyarakat yang telah mencapai taraf perkembangan taraf teknologi yang lebih tinggi. Namun Wayan Badrika menganggap peradaban itu sebagai suatu pendapat atau suatu penilaian terhadap hasil dari suatu kebudayaan masyarakat sehingga bisa dikatakan bahwa peradaban itu timbul dari suatu hasil kebudayaan.
Hubungan Islam dengan Budaya
Apakah Islam itu merupakan hasil dari suatu budaya? (Jaih Mubarok dkk, 2007; ). Nurkhalis Majid menjelaskan hubungan antara Islam sebagai sebuah agama dengan budaya, menurutnya agama dan budaya adalah dua hal yang dapat dibedakan tapi tak dapat dipisahkan. Agama bernilai mutlak tidak dapat berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya sekalipun berdasarkan agama, tetapi dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar